Our social:

Latest Post

Sabtu, 08 Agustus 2015


Gaspol46.blogspot.com - Sesi warm up Minggu (9/8) ini jadi kesempatan terakhir Jorge Lorenzo meningkatkan performa M1-nya. Jika bisa lebih kencang 0,1 detik apalagi 0,2 detik, maka kesempatan menyikat Marc Marquez di garis finish sangat mungkin terjadi.

Performa saat Q2 di mana doski hanya urutan ketiga, bukanlah patokan untuk mengukur kesempatan saat raceday. JL sendiri akui sulit bertarung pada Q2 karena setelan motornya tak sebaik di FP1 dan 2. Ia bahkan sampai lakoni manuver berbahaya saat cetak best time-nya di kualifikasi.
Pasalnya, ia masih berada di urutan saat bendera finish Q2 berkibar-kibar. Jadilah ia gaspol sekencangnya pada detik-detik akhir dan naik ke-3. “Itu momen yang sangat berbahaya. Tapi, seperti biasanya memang sulit mengalahkan Honda pada single lap. Bukan hanya di trek ini tapi secara umum di semua sirkuit,” tutur JL yang akui lawannya selalu lebih tangguh pakai ban berkompon medium saat single lap.
Karena itu JL merasa yakin bisa bersaing saat raceday andai bisa tambah speed 0,1 atau 0,2 detik lagi per lap. Bisa jadi seperti analisanya yang tidak diterapkan di Sachsenring, yakni mempendek sumbu roda M1. Kan makin pendek motor makin lincah seperti di sirkut Indy, kendati kenyamanan saat motor berlari agak terganggu.
Apakah itu yang ditempuh Lorenzo atau sejak awal sudah menggunakan spek tersebut? “Dengan hard tyre, kami lebih kuat. Setelah 15 laps kondisi ban masih segar dan konsisten. Itu sangat bagus untuk balapan besok,” ucap JL mengantisipasi durasi balap yang 27 laps.
Ah ternyata jawabannya lain. Lorenzo akui fokus adalah melawan Marquez. Saat sam akan tetap melayang pada Valentino Rossi yang start dari grid ke-8. Kalau Marquez terkesan abaikan Rossi di Indianapolis, sebaliknya dengan JL. “Target mengalahkan Marc. Jika tidak, harus jaga posisi dari Valentino. Dia itu pembalap spesialis Minggu, selalu tampil beda saat racedaya. Tak mudah untuk mencapai finish di depannya,” tambah JL yang saat ini tertinggal 13 poin dari Rossi